25.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaDLH Mataram Gunakan Maggot untuk Atasi Sampah Organik

DLH Mataram Gunakan Maggot untuk Atasi Sampah Organik

Mataram (Inside Lombok) – Penanganan sampah masih menjadi pekerjaan rumah kabupaten/kota di NTB. Berbagai program direalisasikan agar sampah yang dihasilkan tidak saja dibuang ke TPA, melainkan diolah agar bisa bernilai ekonomi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, H. M.Kemal Islam mengatakan program Mataram Maggot Center sudah mulai beroperasi. Program ini dinilai cukup efektif dalam penanganan sampah organik. Karena sampah organik akan dijadikan makanan magot yang sedang dikembangkan.

“Diolah menjadi menjadi makanan maggot satu ton. Yang lainnya terpisah. Sampah rumah tangga yang dijadikan makanan maggot itu dari lima ton sampah tercampur kemudian jadi satu ton makanan maggot,” katanya.

Jumlah ini disebut masih kurang jika ingin menghasilkan maggot yang lebih banyak lagi. Meski bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup tinggi, pemda belum bisa memproduksi dalam skala besar. Hal ini karena pemilahan sampah organik dan anorganik di Kota Mataram masih belum maksimal.

- Advertisement -

“Itu satu hari sudah kekurangan. Kita belum berani memproduksi banyak sekarang. Kita lihat dulu. Harapan besar kami adalah rumah tangga sudah bisa melakukan pemilahan sampah,” harapnya.

Sampah organik yang bisa menjadi makanan maggot seperti sisa buah, sayur, sisa makanan dan lainnya. Sampah-sampah ini diharapkan terpilah dengan sampah yang lain dan bisa langsung jadi makanan maggot. “Yang organik inilah berupa makanan buah-buahan sayur dan dsb sudah bisa jadi makanan maggot tidak lagi bercampur dengan sampah lainnya yang saya harus olah dan pilah,” terangnya.

Saat ini maggot yang dibudidaya sudah bisa dipanen. Di mana, panen maggot dilakukan setiap 10 hari. Jika sudah mulai dijual, maka hasil penjualannya akan masuk ke kas daerah menjadi PAD. “Potensi tergantung besarannya kalau dia masuk skala industri dalam sekali panen kira-kira 1 ton alhamdulillah,” ucapnya.

Ke depan, Kemal mengharapkan pemilahan sampah dari rumah tangga oleh masyarakat sudah dilakukan dengan maksimal. “Kalau besok terpilah tidak perlu kita melakukan pemilihan di TPS untuk mendapatkan maggot,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer