31.5 C
Mataram
Jumat, 10 Mei 2024
BerandaBerita UtamaKamar Hotel Melati di Mataram Laris Manis Jelang MotoGP

Kamar Hotel Melati di Mataram Laris Manis Jelang MotoGP

Mataram (Inside Lombok) – Penginapan untuk para penonton MotoGP Maret mendatang rata-rata sudah terisi penuh, terutama pada hotel berbintang. Baik di Mandalika, Mataram, maupun Senggigi. Untuk Kota Mataram sendiri tak hanya hotel berbintang yang terisi. Namun, kamar-kamar di hotel melati juga terpesan sekitar 80 persen dari total yang tersedia.

Ketua Perhimpunan Hotel Melati (PHM) Kota Mataram, Gede Wenten mengatakan menjelang perhelatan MotoGP yang tinggal beberapa minggu lagi untuk kamar hotel melati di Mataram sudah banyak menerima pesanan. Dari 38 hotel yang tergabung sebagai anggota, dengan total kamar 500 kamar sudah 80 persen dipesan tamu.

“Kalau anggota saja yang rekomendasi, sudah hampir 80 persen. Ada yang menerima pembayaran dan ada beberapa yang masih belum dibayar, hanya booking saja,” ujar Gede, Kamis (24/2).

Diakuinya, hotel yang menerima pesanan rata-rata kamarnya menggunakan AC. Saat ini belum ada pesanan dari hotel melati yang tidak menggunakan AC. Banyaknya hotel melati yang terisi karena posisinya berada di tengah kota. Artinya, jika sudah penuh di Mandalika, maka Kota Mataram menjadi pilihan para tamu.

- Advertisement -

”Kita semua hotel melati sudah terisi, termasuk hotel saya. Cuma yang masih standar non AC, tapi saya optimis semua akan terjual dalam beberapa minggu. Karena mereka (tamu, Red) memilih dalam kota,” tuturnya.

Pelayan dan fasilitas dari hotel melati pun disebutnya sebanding dengan hotel-hotel berbintang. Sementara yang akan habis kamarnya yakni Hotel Bidari, Kubayan, Arca, dan Kaila.

“Kita menjualnya paket saja tiga hari, tapi semua rata-rata masuk tamunya dari 17 Maret sampai 21 Maret sudah checkout mereka,” katanya. Untuk para tamu kebanyakan datang dari luar daerah Lombok. Sementara harga yang ditawarkan tergantung fluktuasi, di mana standar kenaikan minimal naik tiga kali lipat.

“Kalau Rp300 ribu standarnya bisa Rp750-900 ribu (setelah kenaikan harga). Tapi tergantung dari kamarnya. Jangan menjual tinggi, tapi kamarnya tidak karuan, terutama dari pelayanan untuk tamu,” ungkap Gede.

Sementara itu, diharapkan dengan adanya event MotoGP ini ekonomi dan pariwisata di NTB lebih hidup nantinya. Untuk itu, para anggota asosiasi hotel melati tetap diimbau untuk berbenah diri meningkatkan pelayanan, khususnya kualitas kamar.

“Minimal lah berimbang dengan hotel berbintang kalau dari sisi kamar dan pelayanannya,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer