27.5 C
Mataram
Senin, 29 April 2024
BerandaBerita UtamaKenaikan Harga Telur Diklaim Ikuti Harga Nasional

Kenaikan Harga Telur Diklaim Ikuti Harga Nasional

Mataram (Inside Lombok) – Perhimpunan Peternak Unggas Rakyat (Petarung) NTB menyebutkan harga telur ayam saat ini mengalami kenaikan karena dipengaruhi harga secara nasional. Sebelumnya harga telur naik di tingkat peternak di Pulau Jawa, kemudian diikuti daerah lain seperti NTB. Kenaikan harga ini pun bersamaan dengan datangnya Ramadan 1445 H/2024.

“Harga telur naik momen bulan Ramadan hal wajar. Masyarakat sudah paham. Karena kebutuhan-kebutuhan yang lain juga naik,” ujar Ketua Petarung NTB, Ervin Tanaka, Jumat (15/3).

Saat ini harga telur ukuran besar di tingkat kendang peternak antara Rp59 ribu per trai, sampai Rp60 ribu per trai. Sebelum Ramadhan harganya Rp55 ribu per trai. Sementara telur ukuran kecil, di tingkat peternak harganya Rp50 ribu per trai. Sedangkan harga telur di Jawa harga telur per kilo Rp28-29 ribu atau sekitar Rp58 ribu per trai. Jika ditambah ongkos kirim ke NTB, harganya bisa mencapai Rp60 ribu per trai.

“Telur lokal kita lebihnya pasti fresh. Karena dipanen langsung dibawa ke pasar. Kenaikan harga telur ini juga karena kenaikan harga jagung yang masih tinggi,” terangnya. Tingginya harga jagung yang terjadi beberapa waktu belakangan. Sementara jagung adalah komponen yang cukup penting dalam komposisi pakan.

- Advertisement -

Diakui, peternak-peternak yang tidak siap dengan kenaikan harga bahan baku pakan ini tentu lebih memilih tidak mengisi kendang-kandang ternaknya. “Di NTB produksi telur masih cukup memadai dari kebutuhan di dalam daerah. Walaupun kurang, tidak terlalu besar. Kita berharap telur dari luar ini tidak dimasukkan secara massif, supaya peternak unggas lokal yang masih bertahan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Muhammad Riadi menyebutkan saat ini pemasukan telur dari luar NTB tanpa izin belakangan sudah berkurang. Hal itu membuat penawaran ke pasar berkurang hingga mempengaruhi harga telur.

Di sisi lain, kondisi saat ini disebutnya menjadi hal yang baik bagi peternak, karena telur dari luar berkurang. “Kasi peternak bahagia dulu, karena memang harga telur dan daging di pulau Jawa itu lagi naik dia. Makanya dia ikut (naik, Red),” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer