31.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaMencengangkan, Lombok Diguncang Gempa Bumi 3.699 Kali Selama 2018

Mencengangkan, Lombok Diguncang Gempa Bumi 3.699 Kali Selama 2018

Mataram (Inside Lombok) – BMKG menunjukkan data gempa bumi yang terjadi sepanjang tahun 2018 di Indonesia sebanyak 11.577 kali, dimana gempa bumi terbanyak terjadi di Pulau Lombok dan sekitarnya yaitu sebanyak 3.699 kali. Jumlah gempa bumi yang dapat dirasakan atau berdampak pada masyarakat sebanyak 215 kejadian.

Beradasarkan hasil monitoring BMKG stasiun Geofisika Mataram sepanjang tahun 2018, awal gempa terjadi pada Minggu (29/07/18) dengan kekuatan M=6.4. Gempa terbesar terjadi dengan 7 SR pada Minggu (05/08/18) yang juga merupakan gempa bumi utama (Main Shock) dari rangkaian gempa yang terjadi bahkan saat itu berpotensi tsunami level waspada. BMKG mencatat ada 601 gempabumi pendahuluan (Fore Shock) sebelum gempa bumi utama terjadi.

Selanjutnya terjadi gempa susulan yang signifikan pada Minggu (19/08/18), dimana gempa bumi terjadi sebanyak 3 kali yaitu siang hari pukul 12.06 WITA berkekuatan 5.4 SR. Selang 4 menit gempa kembali terjadi tepatnya pukul 12.10 WITA dengan 6.3 SR dan malam hari pukul 22.56 WITA dengan 6.9 SR.

Diketahui gempa susulan yang terjadi merupakan aktivitas gempa baru yang berbeda dengan gempa M= 7. Sementara, gempa utama terjadi akibat aktivitas sesar aktif. Hingga tanggal 13 September 2018 tercatat 543 gempa susulan terjadi.

- Advertisement -

BMKG juga menjelaskan terdapat 2 sumber gempa di wilayah NTB yaitu Zona Pertemuan Lempeng Indo Australia dengan Lempeng Eurasia atau Zona Subduksi dan aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust). Selama tahun 2018 di wilayah NTB dan sekitarnya lebih dominan mengalami gempabumi kedalaman dangkal dan menengah masing-masing sebanyak 3.290 kejadian dan 383 kejadian. Sedangkan, gempabumi dengan kedalaman dalam hanya sebanyak 26 kejadian.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah percaya dengan adanya informasi atau isu gempa selain dari informasi yang dirilis resmi oleh BMKG.

- Advertisement -

Berita Populer