25.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaMengenal Mara: Berinovasi di Tengah Pandemi, Sukses Kembangkan The Hungry Sushi

Mengenal Mara: Berinovasi di Tengah Pandemi, Sukses Kembangkan The Hungry Sushi

Mataram (Inside Lombok) – Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 memberi dampak serius pada sektor ekonomi. Terutama dengan diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat beberapa tahun lamanya. Kendati, momen tersebut rupanya memberi kesempatan untuk model-model usaha baru berkembang. Salah satunya seperti yang dilakoni Mar’atus Sholihah, ibu rumah tangga yang justru sukses mengembangkan bisnis kulinernya di tengah pandemi Covid-19 kemarin.

Mara, sapaan akrabnya, mengaku sempat bingung mengisi kekosongan waktunya saat mendapati suami bekerja dan anak-anaknya sekolah. Ia pun berinisiatif mencoba usaha kuliner dengan menawarkan sushi buatannya secara daring saat pembatasan kegiatan masyarakat berlangsung selama pandemi.

“Berawal dari keresahan, bisa enggak kita jual sushi enggak mahal-mahal banget. Coba jual ke saudara-saudara, teman-teman, ternyata responnya bagus. Akhirnya 2020 waktu pandemi kita jual hampers sushi,” ujar Mara.

Ide membuat hampers sushi rupanya mendapat respon positif dari pelanggannya. Banyak orang yang terjebak pembatasan kegiatan masyarakat justru saling berkirim makanan, termasuk sushi buatan Mara.

- Advertisement -

Hal itu pun membuat Mara memantapkan niat untuk serius menggarap bisnis kulinernya. Ia pun membuka gerai sushi pertamanya di Pagutan. Tepatnya di Jalan Bung Karno, Mataram, dengan merek dagang The Hungry Sushi.

Beberapa produk The Hungry Sushi. (Inside Lombok/ist)

The Hungry Sushi sendiri tidak butuh lama untuk berkembang pesat, menjadi restoran cepat saji spesialis sushi dengan perpaduan rasa lokal untuk makanan khas Jepang tersebut. Kini Mara pun telah memiliki 6 gerai The Hungry Sushi yang tersebar di kabupaten/kota di NTB. Antara lain di Kota Mataram, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

Mengembangkan The Hungry Sushi sendiri merupakan kali pertama Mara terjun ke bisnis kuliner. Semua itu berawal dari hobinya menonton video tema kuliner di internet, untuk kemudian dicoba dan dikulik sendiri resep sesuai seleranya.

Ia pun mengaku beruntung bisa mengembangkan bisnisnya di waktu yang tepat, yaitu di tengah pandemi Covid-19. Di mana konsumsi masyarakat untuk makanan serta pemesanan sistem daring mengalami peningkatan.

Di sisi lain, kualitas produknya menjadi salah satu perhatian Mara dalam mengembangkan The Hungry Sushi. Upayanya memadukan aneka rempah yang akrab di lidah masyarakat lokal hingga pemilihan bahan premium yang selalu fresh sehingga nikmat dikonsumsi sukses memikat para pelanggan dan menjadikan The Hungry Sushi salah satu pilihan mereka.

Mengembangkan bisnisnya di Pulau Lombok yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam juga membuat mara memperhatikan sertifikasi halal dari Majlis Ulama Indonesia (MUI) untuk produknya. Mengingat sushi sendiri masih punya stigma sebagai makanan dengan bahan mentah dan lain-lain.

“Karena itu sebelum buka gerai justru sertifikasi halal itu yang kita urus duluan. Karena kita ingin pelanggan merasa yakin dan aman. Karena itu, tagline The Hungry Sushi adalah ‘semua bisa makan sushi’,” ujar Mara.

Beberapa produk The Hungry Sushi. (Inside Lombok/ist)

Saat awal mengembangkan bisnisnya, Mara memang memanfaatkan resep-resep hasil percobaannya untuk sushi yang dijual The Hungry Sushi. Meski begitu, berkembangnya bisnis membuat Mara terus berinovasi. Termasuk dengan merekrut tim khusus untuk pengembangan produk, sehingga The Hungry Sushi memiliki menu lebih variatif lagi.

Menu-menu yang ditawarkan The Hungry Sushi pun mulai dari beragam jenis sushi, ramen, donburi, dan lain-lain. Sesuai dengan tagline ‘semua bisa makan sushi’ harga yang ditawarkan pun terbilang murah, yaitu kisaran Rp20-30 ribu.

Meski baru berkembang 2 tahun belakangan, The Hungry Sushi saat ini digawangi 70 orang sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidangnya. Diakui Mara, beberapa pegawainya bahkan adalah jebolan hotel-hotel dan restoran yang kehilangan pekerjaan saat pandemi Covid-19 melanda.

Bersama tim-nya, Mara berencana terus melebarkan sayap The Hungry Sushi. Antara lain dengan menambah gerai di Kota Bima, NTB, hingga di Jakarta. “Kita ingin buka juga di Kota Bima, mungkin pertengahan tahun ini. Kemudian November (2023) di Jakarta,” ungkapnya.

Pertemuan Mara dengan Menparekraf, Sandiaga Uno. (Inside Lombok/ist)

Rencana membuka gerai The Hungry Sushi di Jakarta diakui Mara untuk meramaikan pasar kuliner sushi, serta membuktikan produknya bisa bersaing di level yang lebih luas. Terutama dengan keunggulan-keunggulan yang sudah dimiliki saat ini, mulai dari aneka menu hingga harga yang lebih bersahabat.

“Brand itu baru bisa dikenal secara nasional jika sudah ada di Jakarta—sebagai pusat industri,” ujar Mara.

Kesuksesan Mara mengembangkan The Hungry Sushi juga telah mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Di mana pada 2022, The Hungry Sushi meraih predikat Resto Pilihan GrabFood, hingga berkesempatan berjumpa dengan Menparekraf, Sandiaga Uno, atas undangan Grab dalam rangka penyelenggaraan MotoGP 2022 lalu. (r)

- Advertisement -

Berita Populer