31.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaSambut Event Internasional, SDM Pariwisata Loteng Disiapkan Kuasai Lebih Banyak Bahasa Asing

Sambut Event Internasional, SDM Pariwisata Loteng Disiapkan Kuasai Lebih Banyak Bahasa Asing

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Samsul Bahri menyatakan pihaknya sedang melakukan persiapan menyambut event internasional World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika pada 11-13 November 2022 mendatang.

“Pada prinsipnya kami sudah sangat siap. Bahkan kami sudah mempersiapkan beberapa hal,” katanya Saat ditemui di salah satu hotel di Mandalika.

Dia mengungkapkan saat ini pihaknya telah melakukan persiapan dengan mulai dari mengurus lisensi dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pramuwisata. “Hal ini merupakan salah satu langkah untuk mematangkan persiapan dalam menyambut event-event yang akan digelar di Sirkuit Mandalika,” ujarnya.

Jika saat ini, pelaku wisata hanya menguasai Bahasa Inggris saja. Maka untuk pagelaran event tahun ini, pihaknya bisa memastikan telah menguasai beberapa bahasa. Sehingga tidak akan kesulitan dalam berkomunikasi dengan para tamu yang datang menyaksikan event internasional di Lombok.

- Advertisement -

“Agustus ini kami sedang mengurus daftar ulang lisensi, dan belajar untuk menguasai bahasa asing. Seperti Bahasa Italia dan bahasa pembalap lainnya,” imbuh Samsul.

Dia mengungkapkan seluruh persiapan yang dilakukan pihaknya saat ini murni swadaya dari para pelaku wisata. Walaupun memang, beberapa waktu yang lalu, di DPD HPI NTB telah melakukan audiensi ke DPRD NTB untuk meminta supaya anggaran yang diperuntukkan kepada pelaku wisata dapat terealisasi dengan tepat.

“Kita selama ini melakukan kegiatan murni dengan swadaya anggota. Karena anggaran selalu direfocusing akibat pandemi Covid 19,” cetusnya.

Pihaknya meminta kepada Pemerintah Provinsi NTB untuk lebih serius dalam melakukan peningkatan SDM pelaku wisata, karena kekhawatiran kejadian pada tahun lalu yang dialami oleh pelaku wisata terjadi kembali

“Jangan sampai kita hanya dapat kulitnya saja seperti tahun lalu. Terus yang enak menikmati hanya orang menengah keatas saja,” tutupnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer