27.5 C
Mataram
Minggu, 28 April 2024
BerandaBerita UtamaTersambar Petir saat Sedang Melaut, Nelayan asal Gili Gede Meninggal Dunia

Tersambar Petir saat Sedang Melaut, Nelayan asal Gili Gede Meninggal Dunia

Lombok Barat (Inside Lombok) – Seorang nelayan bernama Ashar (42) asal Gili Gede meninggal setelah tersambar petir, saat sedang memancing di tengah perairan Gili Rengit. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (20/10) kemarin, sekitar pukul 16.00 Wita.

Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta menuturkan setelah menerima laporan terkait peristiwa itu, pihaknya bersama masyarakat setempat pun langsung melakukan evakuasi.

“Iya, sudah melakukan evakuasi terhadap korban oleh Bhabinkamtibmas Desa Gili Gede Indah bersama warga,” ungkapnya, Jumat (21/10/2022).

Lebih jauh, ia menuturkan keterangan dari seorang saksi yang bernama Japri (32), yang pada saat kejadian tengah memancing bersama korban. Namun mereka menaiki perahu yang berbeda.

- Advertisement -

Kemudian tepat di perairan Gili Rengit, Desa Gili Gede, sekitar pukul 16.00 Wita posisi saksi yang saat itu jaraknya cukup dekat dengan korban melihat langsung bagaimana rekannya itu tiba-tiba tersambar petir. Karena pada saat kejadian, kondisinya sedang hujan lebat.

“Saksi yang berada cukup dekat dengan korban juga sempat terkena percikan petir yang menyambar tersebut, sehingga rekan korban juga sempat merasa kesakitan,” imbuh Kadek.

Dengan sisa tenaga yang ada, saksi berusaha mendekat untuk menolong korban. Sampai akhirnya berhasil membawa korban ke tepi Pantai Dusun Gili Gede, Desa Gili Gede Indah. Lalu sekitar pukul 16.44 Wita Bhabinkamtibmas setempat bersama warga segera mengevakuasi korban bersama rekannya.

“Langsung dievakuasi menuju Puskesmas Pelangan untuk mendapat perawatan,” ujarnya. Namun sayang, setelah sempat mendapatkan perawatan oleh tim medis, nyawa korban tak tertolong. Korban meninggal, akibat luka bakar yang cukup serius pada bagian punggungnya.

“Sedangkan saudara Japri, atau rekan korban mengalami shock dan sempat terkena percikan petir. Jadi sekarang masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Pelangan. Tapi kondisinya sudah bisa berkomunikasi,” paparnya.

Lalu sekitar pukul 18.15 Wita, jenazah korban dibawa oleh pihak keluarga menggunakan ambulans hingga pelabuhan Tembowong. Kemudian menyebrang menggunakan boat menuju rumah duka.

Pihak keluarga pun disebutnya sudah menerima dengan ikhlas kejadian itu sebagai suatu musibah. Sehingga tidak perlu dilakukan otopsi. Jenazah korban pun kata Kadek, telah dimakamkan di pemakaman umum Desa Gili Gede, pada Jumat (21/10) sekitar pukul 14.00 Wita.

Kapolsek Sekotong ini pun mengimbau kepada warga yang akan melaut, agar lebih memperhatikan keselamatannya. Mengingat cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terus terjadi.

“Kepada pihak keluarga, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Semoga seluruh amal dan ibadah almarhum diterima di sisi-Nya,” tutup dia. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer