28.5 C
Mataram
Minggu, 28 April 2024
BerandaKesehatanWaspada Kasus DBD di Loteng Meningkat di Awal Tahun, Paling Banyak di...

Waspada Kasus DBD di Loteng Meningkat di Awal Tahun, Paling Banyak di Pujut

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah (Loteng) mencatat hingga pertengahan Januari 2024 ini setidaknya ada 27 warga yang dinyatakan positif Demam Berdarah Dengue (DBD). Warga yang terjangkit DBD didominasi dari wilayah selatan, yakni Kecamatan Pujut.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dikes Loteng , Lalu Putrawangsa mengatakan kasus DBD pada awal 2024 ini terbilang cukup tinggi. Sampai dengan 21 Januari saja warga yang positif DBD ini mencapai 27 orang.

“Wilayah selatan seperti di Pujut masih mendominasi. Karena memang pada 2023 juga kasus DBD tertinggi ada wilayah Puskesmas Pujut, baru setelah itu Kecamatan Praya Timur,” katanya, Selasa (23/1/2024).

Dijelaskan, penularan DBD ini cukup cepat jika tidak segera memutus mata rantai penyebarannya. Di satu sisi saat proses awal masyarakat mulai terinfeksi gejala DBD pihaknya bersama tim kesehatan bergerak untuk melakukan screening.

- Advertisement -

“Tapi kadang masyarakat ini cenderung fogging duluan. Padahal sebetulnya langkah utama yang harus dilakukan oleh masyarakat yakni PSN (pemberantasan sarang nyamuk) yang merupakan bagian intervensi lingkungan dalam upaya pengendalian penyakit DBD,” imbuhnya.

Dikatakan, untuk mencegah DBD ini masyarakat perlu mengetahui bagaimana mengantisipasi waktu rawan digigit nyamuk DBD ini. “Sebenarnya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat agar penularan DBD ini bisa ditekan dengan baik,” tegasnya.

Jika dibandingkan tahun lalu pada periode bulan yang sama, jumlah kasus DBD 34 kasus. Sementara tahun ini ada 27 kasus. “Mudahan-mudahan tidak ada lagi tambahan agar jumlah kasus tahun lalu dengan tahun ini mengalami penurunan. Kami terus melakukan langkah pencegahan juga terus kita lakukan untuk mencegah penularan DBD ini,” tandasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer