27.5 C
Mataram
Jumat, 4 Oktober 2024
BerandaLombok UtaraPengerjaan Mitigasi Bencana Gili Air Baru Jalan 11 Persen

Pengerjaan Mitigasi Bencana Gili Air Baru Jalan 11 Persen

Lombok Utara (Inside Lombok) – Progres pengerjaan mitigasi bencana di Dusun Gili Air, Desa Gili Indah periode Agustus sampai dengan awal September ini baru mencapai 11,5 persen. Proyek fisik ini dimulai sejak 26 Agustus lalu, dengan pembangunan berupa talud dengan panjang sekitar 145 meter yang anggarannya bersumber dari DAK sebesar Rp6,1 miliar lebih.

Berdasarkan data yang ada progres pekerjaan hingga minggu keempat realisasi belum mencapai target dengan target 12,5 persen, sehingga ada deviasi progres minus 0,9 persen. “Proyeknya ini sedang berjalan, masa kontrak pekerjaannya 150 hari kerja, baru dimulai 26 Agustus dan masih ada waktu untuk menuntaskan,” ujar Kabid Destinasi Dispar Lombok Utara, Alfian Zubaer, Kamis (12/9).

Item pekerjaan yang dilakukan berupa pemasangan talud penahan ombak dalam rangka untuk menangani abrasi yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Dimana konsep pembuatannya dengan beton elsev, dan kemudian batu bolder di sisi luar dan dalam disamping itu nanti dapat membentuk badan jalan. “Pembangunan talud untuk proyek mitigasi bencana ini melibatkan inspektorat sebagai pendamping atau probity auditor,” ucapnya.

Diakui realisasinya belum mencapai target, karena masih ada beberapa kendala-kendala ditemui dilapangan selama proses pengerjaan. Seperti arus gelombang laut yang sangat mempengaruhi, kemudian kisdam yang belum terpasang dan material, alat dan bahan yang sedang proses mobilisasi. Sehingga pengerjaanya dikerjakan ketika air laut dalam kondisi surut. “Itu jadi kendala, dan yang mengerjakan juga sudah cukup berpengalaman karena pernah membangun hal yang sama di kawasan Gili Trawangan,” terangnya.

- Advertisement -

Kendati demikian, meskipun masih ada beberapa kendala. Pihaknya optimis pengerjaan proyek fisiknya bisa segera tuntas tepat waktu. Terlebih didukung dengan kondisi cuaca yang mendukung.

“Kami juga meminta kepada pelaksana pekerjaan untuk segera mengoptimalkan pekerjaan dengan mengerjakan kisdam terlebih dahulu. Selanjutnya approval material untuk item-item pekerjaan yang bisa dikerjakan stimulan, perketat pencapaian hasil kerja sesuai dengan schedule yang dibuat,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer