Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 103 ogoh-ogoh akan meramaikan parade di 2024 ini. Jumlah ini disebut menurun dibanding tahun lalu, di mana ada 196 ogoh-ogoh yang diarak saat parade jelang Nyepi di Kota Mataram.
Ketua Umum Aliansi Pemuda Hindu, I Nyoman Loji Sagitha mengatakan penurunan jumlah ogoh-ogoh yang ikut meramaikan parade ini karena ada kebijakan pembatasan dari pemerintah. Mengingat waktu perayaannya bersamaan dengan pawai taaruf menyambut bulan Ramadan bagi umat Islam.
“Kita sudah ingatkan muda-mudi agar bisa ikuti arahan terkait waktu dan tempat,” katanya Kamis (7/3) siang. Ia mengatakan, tahun lalu ratusan ogoh-ogoh yang terlibat karena muda mudi sangat antusias. “2023 itu kan muda mudi sangat antusias. Tiga tahun sudah tidak ada parade ogoh-ogoh,” katanya.
Dengan jumlah ogoh-ogoh yang akan ikut parade tahun ini, Loji mengatakan parade bisa selesai hingga 16.00 Wita atau pukul 4 sore. Satu ogoh-ogoh nantinya akan diberikan waktu selama tiga menit untuk atraksi di panggung kehormatan. “Dari hitungan tiga menit itu dengan jumlah 130 buah bisa selesai sampai pukul 16.00 wita,” katanya.
Sementara itu, salah satu peserta parade ogoh-ogoh, Dewa Putu mengatakan pembuatan ogoh-ogoh sudah dilakukan dua bulan sebelum parade. Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp5 juta. Biaya ogoh-ogoh yang paling besar sudah dibuat yaitu sebesar Rp10 juta.
“Ini tentang penculikan Dewi Shita. Ini ada Dewi Shita dan Rahwana. Jadi ini gambaran Dewi Shita akan diculik oleh Rahwana,” katanya. Konsep ini sudah dipikirkan sejak awal tahun lalu dan mengangkat tema percintaan.
Setelah konsep tersebut diterima baru dirancang untuk pembuatan ogoh-ogoh. “Jadi setelah konsep itu kita mulai eksekusi. Setiap tahun kita angkat tema yang beda-beda,” katanya. (azm)
