31.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaKabel Listrik Bawah Laut dari Proyek Australia Melintasi NTB, BLUD Dapat Pemasukan

Kabel Listrik Bawah Laut dari Proyek Australia Melintasi NTB, BLUD Dapat Pemasukan

Mataram (Inside Lombok) – Kabel listrik bawah laut dari Australia ke Singapura akan dibangun. Proyek dari Australia ini nantinya juga akan terkoneksi di Indonesia dan melintasi kawasan konservasi NTB. Karenanya, ada pemasukan yang akan diterima daerah, terutama untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Dislutkan) NTB, Muslim mengatakan pihaknya sangat mendukung dengan adanya proyek ini. Karena ini untuk mendukung terwujudnya energi terbarukan di Indonesia dan dunia.

Dijelaskan, rencana membentangkan kabel pipa itu dimulai surveinya di laut. Pihaknya pun menyatakan dukungan penuh untuk proyek dari pemerintah Australia itu. “Kita dapat (keuntungan, Red). Secara finansial dia melintasi kawasan konservasi provinsi, wajib dia bayar, misalnya ke BLUD konservasi kita,” ujar Muslim, Rabu (20/3).

Dicontohkan, selama masa survei tentunya akan ada kapal-kapal yang melintas di perairan NTB. Maka kapal-kapal itu juga harus membayar biaya masuk kawasan konservasi. Bahkan orang-orang yang melakukan penelitian di kawasan konservasi itu semua bayar. Terlebih nanti ketika sudah mulai pergelaran kabel listrik bawah laut ini, maka akan menggunakan ruang secara permanen.

- Advertisement -

“Jadi dia akan bayar ke BLUD provinsi kawasan konservasi kita, tiap tahun. Itu masuk pada pendapatan BLUD kita,” terangnya. Untuk itulah, Dislutkan NTB membentuk BLUD dengan harapan dapat mendongkrak pendapatan daerah.

Keberadaan BLUD dinilai berperan penting dalam mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Jika melihat potensi kawasan perairan NTB, BLUD yang dimiliki DKP NTB bisa berkontribusi minimal Rp1 miliar setiap tahunnya.

“Itulah kita buat BLUD kemarin. BLUD di tiga kawasan, Bima, Dompu, dan Sumbawa Barat sama Lombok. Semua dilewati dan semua akan dapat,” jelasnya. Sementara itu untuk besarannya potensi yang didapat BLUD dari proyek tersebut belum dipetakan.

Proyek ini, diperkirakan bulan depan sudah mulai ada survei dilakukan. Setelah survei dilakukan sesuai dengan mekanisme mereka, kemudian dilakukan pemasangannya. “Yang pasti kedalamannya 200 meter. Tidak mengganggu masyarakat dan ekosistem laut. Nanti ada AMDALnya (analisis dampak lingkungan),” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer