31.5 C
Mataram
Minggu, 28 April 2024
BerandaBerita UtamaLahirkan Generasi Penenun, Dekranasda NTB akan Rangkul Anak Putus Sekolah

Lahirkan Generasi Penenun, Dekranasda NTB akan Rangkul Anak Putus Sekolah

Mataram (Inside Lombok) – Pelaku tenun di beberapa daerah di Indonesia rata-rata digeluti oleh para orang tua. Untuk melahirkan generasi baru penenun, Dekranasda Provinsi NTB melatih puluhan anak muda untuk menenun.

Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah mengatakan pelatihan tenun yang akan dilaksanakan di Lombok Tengah menyasar anak-anak yang putus sekolah dan sudah menyelesaikan masa pendidikannya. Rata-rata usia peserta pelatihan tenun yaitu 15-25 tahun.

“Disasar ke anak-anak muda yang sudah selesai sekolah maupun putus sekolah. Jadi ini untuk bisa menanggulangi masalah pengangguran dan bisa menciptakan dilengkapi dengan pendidikan kecakapan wirausaha,” katanya, Senin (3/10) sore.

Pelatihan ini juga sebagai salah satu upaya dewan kerajinan NTB untuk melestarikan tenun di daerah ini. Selain itu, menyiapkan pelaku usaha baru yang bergerak dibidang tenun. Karena nantinya, para peserta juga akan diajak agar bisa melek teknologi terutama tentang pemasaran di era digital.

- Advertisement -

“Kita ingin membuat sebuah generasi yang cakap untuk masalah tenun ini. Memahami tentang tenunnya sehingga mereka jadi siap jadi pengusaha di bidang itu,” ujar Niken.

Pelatihan yang sama tidak saja digelar oleh Pemprov NTB, melainkan juga tujuh kabupaten/kota di NTB. Masifnya pelatihan khusus tenun ini disebut bukan karena bidang menenun minim peminat. Namun kendala yang terjadi di lapangan seperti tidak tahu tempat dan pengajar secara khusus.

“Sebenarnya mereka berminat ingin tahu tapi belajar dimana dan sama siapa itu dan alhamdulillah adanya pelatihan ini difasilitasi, diberikan anggaran, pelatihan sampai alatnya dan sampai menghasilkan satu busana,” terangnya.

Setelah pelatihan, lanjut Niken, puluhan peserta yang ikut akan dibuatkan kelompok. Karena Dekranasda akan memberikan proyek-projek yang bisa digarap. “Setelah pelatihan rencana nanti akan dibentuk dua kelompok yang nanti akan kita berikan proyek-proyek lah,” ungkapnya.

Konsep yang akan dikembangkan pada pelatihan tenun nantinya yaitu dengan menggunakan konsep zero waste. Di mana, kain tenun yang dihasilkan akan disesuaikan dengan bentuk baju yang dibuat. Sehingga tidak ada kain sisa. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer