27.5 C
Mataram
Senin, 29 April 2024
BerandaPolitikSanding Data C Hasil Kecamatan Sekotong, Gerindra Sebut Banyak Tipe X

Sanding Data C Hasil Kecamatan Sekotong, Gerindra Sebut Banyak Tipe X

Mataram (Inside Lombok) – Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan pemilu di Kecamatan Sekotong masih menjadi sorotan beberapa partai politik. Salah satu yang dicurigai adalah banyaknya temuan form C hasil yang di-tipe x penyelenggara. Sekretaris DPD Gerindra NTB, Nauvar Furqoni Farinduan menyebut pihaknya saja menemukan penghapusan data dengan tipe x itu ada di 11 TPS dari total 79 TPS yang diduga melakukan kecurangan.

“Di tingkat pleno kabupaten (Lombok Barat), KPU memang tidak menjalankan saran lisan dan tulisan dari Bawaslu. Itu sudah kita laporkan dan alhamdulillah di tingkat pleno provinsi saran putusan Bawaslu itu menjadi putusan, dan hari ini (Kamis, Red) sudah dijalankan putusan Bawaslu (penyandingan C hasil dan D hasil pleno),” beber Farin yang dikonfirmasi Kamis (07/03/2024).

Dia mengakui, getolnya Gerindra mengungkap dugaan kecurangan tersebut karena ingin mengejar apa yang menjadi hak partai dan para pendukung, karena suara yang hilang atau dicuri adalah mandat dan amanat dari masyarakat.

Gerindra pun mencatat ada 500 suara lebih yang hilang dari 79 TPS yang ada di Kecamatan Sekotong. Terkait bukti, Farin mengatakan pihaknya akan membuka secara bertahap sesuai dengan tahapan-tahapan regulasi. “Kami memiliki bukti di 79 TPS, bahkan kami memiliki bukti di 120 TPS di Kecamatan Sekotong, tapi bukti yang kami ajukan sementara di awal itu 79 TPS,” terangnya.

- Advertisement -

Bukti yang dipegang Gerindra pun disebutnya sudah lengkap. Termasuk adanya form C hasil di 11 TPS yang ada di satu desa yang sudah berhasil dibuka untuk disandingkan dalam proses pleno di tingkat provinsi NTB itu, ditemukan hampir seluruhnya di-tipe x. “Menariknya itu, hampir 100 persen ternyata C hasil plano yang dibuka tadi malam itu semuanya di-tipe x,” bebernya.

Walaupun dari hasil diskusi yang dilakukan pihaknya dengan penyelenggara, penggunaan tipe-x sebagai upaya perbaikan diperbolehkan, yang membuat pihaknya curiga adalah data yang di-tipe x ternyata cukup massif sehingga muncul dugaan adanya konsolidasi jahat yang dilakukan oknum penyelenggara untuk memanipulasi data.

“Tapi tentu sekali lagi, ini nanti aparat yang memutuskan. Aparat di sini bisa penyelenggara, bisa Gakkumdu. Atau mungkin kalau kami memiliki dugaan atau bukti mengenai adanya upaya terstruktur, sistematis dan massif, kami akan langsung laporkan kepada kepolisian,” tegas Farin.

Diceritakan, pihaknya menemukan ada satu desa di Lobar dengan 11 TPS di mana form C hasilnya di-tape x secara masih di semua TPS. Hal ini dirasanya mencurigakan, lantaran data yang di-tape x di data tersebut seperti sudah diatur agar menguntungkan salah satu partai.

“Lebih menarik lagi, apa yang sudah muncul di Sirekap itu keluarnya tadi malam juga di-tipe x. Inilah kemudian yang memperkuat dugaan kami, penipe-x an ini dilakukan di satu titik dan dilakukan bukan karena kesalahan tulis, tapi ada tujuan tertentu. Untuk ada upaya pengkonsolidasian secara terstruktur, sistematis dan massif,” pungkasnya.

Sehingga pihaknya pun berharap agar para penyelenggara baik KPU dan Bawaslu berani mengungkap dan mengatakan kebenaran atas dugaan kecurangan tersebut. “Kami juga harapkan APH membantu dan mendukung dalam proses memastikan bahwa suara-suara ini adalah suara yang hak. Bukan suara-suara yang kemudian dimanipulasi,” harap Farin. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer