31.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaUMKM Jadi Kunci Kekuatan Ekonomi Indonesia

UMKM Jadi Kunci Kekuatan Ekonomi Indonesia

Mataram (Inside Lombok) – Menjaga pemulihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari pandemi Covid-19 dan dinamika geopolitik yang menimbulkan dampak inflasi serta kenaikan suku bunga yang sangat drastis disebut menjadi kunci memperkuat perekonomian Indonesia. Terkait itu, Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyatakan pihaknya terus menggunakan instrumen keuangan negara APBN, salah satunya untuk mendukung UMKM.

Diterangkan, instrumen APBN di dalam menjaga dan memulihkan ekonomi masyarakat cukup variatif. Salah satunya adalah dana yang berasal dari masyarakat, yaitu dana pajak yang disisihkan menjadi dana investasi yang dikelola oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Dana investasi yang dikelola oleh PIP itu telah mencapai Rp24 triliun. Jumlah ini digunakan untuk memberikan bantuan ke 6,9 juta para pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Dengan kebutuhan UMKM yang sangat banyak, Menkeu mengatakan jumlah dana tersebut tidak memadai. Sehingga pemerintah tidak hanya bergantung dari yang disalurkan oleh PIP.

“Untuk UMKM, kita memberikan dukungan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Lebih dari Rp370 triliun yang disalurkan melalui perbankan, terutama bank himbara. Ini juga diterima lebih dari 12 juta para pelaku kecil,” ujar Menkeu.

Kedua instrumen tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mencoba mengatasi persoalan UMKM dari sisi akses pembiayaan atau modal. Para pelaku kecil termasuk petani sangat rentan terhadap kebutuhan modal dengan suku bunga yang rendah.

Selain membantu akses modal, pemerintah juga memberikan pendampingan yang terstandarisasi bagi UMKM untuk mempertahankan usahanya. Menkeu menerangkan, banyak pelaku UMKM mengakui bahwa peranan pendamping ini sangat penting.

“Memperkuat usaha kecil adalah identik dengan memperkuat perekonomian Indonesia. Kita harus terus menjaga ketahanan ekonomi apalagi dihadapkan pada berbagai kemungkinan dan guncangan. Sehingga daya tahan maupun perkembangan dari perekonomian dan pelaku usaha kecil khususnya, harus terus menjadi fokus perhatian kita bersama,” pungkas Menkeu. (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer