28.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaKemenparekraf Bekali Pelatihan Pengembangan SDM Pelaku Pariwisata di Lombok

Kemenparekraf Bekali Pelatihan Pengembangan SDM Pelaku Pariwisata di Lombok

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kemenparekraf RI beri pelatihan lanjutan kepada desa wisata terpilih yang ada di Lombok. Sebagai tahapan lanjutan dalam program kampanye sadar wisata (KSW). Yang bertujuan untuk melahirkan para penggerak pariwisata peka akan potensi dalam pengembangan pariwisata desa.

Program pelatihan ini pun telah dimulai dari Lombok, NTB yang diikuti oleh 165 peserta dari 11 desa wisata. Mulai dari Lombok Barat (Desa Pusuk Lestari, Senteluk, Gili Gede Indah, Sekotong Barat dan Buwun Mas). Kemudian Lombok Tengah (Desa Kuta Mandalika, Rembitan dan Selong Belanak). Lalu Lombok Utara (Desa Gili Indah dan Medana). Serta Lombok Timur (Desa Jerowaru).

Di mana setiap desa mengirimkan 15 peserta terpilih untuk mengikuti pelatihan tahap pertama yang telah berlangsung sejak tanggal 1, hingga 7 September mendatang. Bahkan program ini pun telah mendapat dukungan Bank Dunia. Dengan fokus pada pelatihan lanjutan ini, untuk pengembangan inovasi produk wisata dan kapasitas bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Saat peluncuran Program KSW beberapa waktu lalu, Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, pentingnya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata pada Era Society 5.0.

- Advertisement -

“Para kader wisata akan diberikan pelatihan dan ditugaskan untuk membuat proyek rencana pengembangan desa masing-masing hingga pendampingan dalam implementasinya,” kata Sandiaga.

Karena partisipasi masyarakat dalam sektor pariwisata dinilai sangat penting. Sehingga pihaknya berupaya untuk fokus pada penyiapan masyarakat yang peduli dengan perkembangan yang terjadi.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh menjelaskan, pentingnya para pelaku pariwisata untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan. Para pelaku pariwisata pun perlu mempelajari bagaimana model bisnis pengelolaan destinasi wisata yang paling tepat, agar sesuai dengan dinamika yang ada.

“Menjadi tantangan kita bersama, karena kita sedang berjuang untuk bangkit dan pulih dari situasi pandemi COVID-19 dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan,” lugas Frans, Kamis (01/09/2022).

Karena kata dia, pariwisata adalah bisnis kepercayaan. Sehingga mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk kembali berwisata dengan perasaan aman dan nyaman serta mau tinggal lebih lama di sebuah destinasi wisata menjadi kemampuan yang harus dimiliki para pelaku dalam sektor ini.

“Saat wisatawan datang, mendapatkan suguhan yang menarik, dan pelayanan prima, tentu wisatawan terkesan dan mau tinggal lebih lama dan datang kembali di kesempatan berikutnya,” imbuh dia.

Sementara itu Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi mengatakan, bahwa yang ikut serta dalam pelatihan ini adalah masyarakat yang bersentuhan langsung dengan pelayanan di sektor pariwisata.

Fase pelatihan ini pun dibagi menjadi tiga paket pelatihan. Paket A yang terdiri dari pengembangan inovasi produk pariwisata. Di mana materinya terkait dengan sustainable tourism, exploring, packaging dan presentation. Lalu paket B, terdiri atas materi terkait dengan homestay, kuliner dan cinderamata. Kemudian paket C mengenai kewirausahaan, materi terkait perencanaan bisnis, keuangan digital, digital marketing dan pengelolaan SDM di Desa Wisata.

Sugeng Handoko, penggerak pariwisata dari Desa Nglanggeran, Yogyakarta yang sukses mengembangkan konsep pariwisata berkelanjutan, menguak bahwa, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata terletak pada kesiapan sumber daya manusianya.

“Untuk menjadi desa wisata, masyarakat yang awalnya berkegiatan seperti halnya desa-desa lainnya akan melakukan aktivitas baru. Mereka harus memiliki pemahaman tentang bagaimana mengenali potensi, mengelola, mengemas dan memasarkan. Agar potensi itu dikenali dan menarik wisatawan untuk datang,” pungkasnya.

Kegiatan pelatihan ini juga akan berlangsung di 65 Desa pada tahun 2022. Bertempat di empat Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, dan Labuan Bajo. Serta dua Destinasi Pariwisata Prioritas yakni Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer