25.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaMohan Akan Evaluasi Kepala Dinas Jika Angka Stunting Tidak Turun Signifikan

Mohan Akan Evaluasi Kepala Dinas Jika Angka Stunting Tidak Turun Signifikan

Mataram (Inside Lombok) – Angka stunting di Kota Mataram saat ini mencapai 17 persen. Untuk mengejar target nasional sebesar 14 persen di 2024 mendatang, Pemkot Mataram melakukan beberapa upaya. Salah satunya membentuk kampung keluarga berkualitas.

Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan penanganan stunting di Kota Mataram melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Dinas Kesehatan dan lainya. Selama ini penurunan angka stunting di Kota Mataram cukup signifikan. Sehingga target nasional sebesar 14 persen tahun 2024 bisa tercapai.

“Kita bisa meminimalisir secara signifikan angka stunting di Kota Mataram. Ini jadi target tahun 2023 bisa 14 persen. Kalau tidak kepala dinasnya kita akan evaluasi,” katanya, Kamis (17/11) saat acara kampung keluarga berkualitas.

Menurutnya, program penurunan angka stunting dari tahun ke tahun sudah cukup maksimal dilakukan, hingga bisa turun menjadi 17 persen. Dengan demikian, jika tidak mencapai target pada 2023 mendatang maka upaya penurunan angka stunting yang dilakukan kurang maksimal.

- Advertisement -

Target nasional yang sudah ditentukan tidak terlalu besar sehingga dinilai cukup mudah untuk mencapainya. “Angka ini tidak terlalu berat kita capai. Kita fokus adalah berisiko stunting dan mapping keluarga berada pada posisi itu,” ujar Mohan.

Sementara itu, Kepala DP2KB, H. M. Carnoto mengatakan saat ini jumlah kampung keluarga berkualitas di Kota Mataram sebanyak 18 lokasi yang tersebar di masing-masing kelurahan. Sedangkan jumlah kelurahan di Kota Mataram sebanyak 50 kelurahan di enam kecamatan.

“Ada 50 kelurahan harapannya berdasarkan instruksi presiden tahun 2022 pada bulan Mei, insyaallah Kota Mataram mengupayakan setiap kelurahan masing-masing mempunyai kampung KB,” katanya.

Ia optimis, keberadaan kampung keluarga berkualitas ini akan melahirkan generasi yang unggul dan bisa mencegah stunting. Di masing-masing kampung keluarga berkualitas disiapkan dapur sehat untuk mengatasi stunting.

“Punya dapur sehat atasi stunting. Mudah-mudahan angka stunting bisa turun signifikan,” ungkapnya.

Carnoto menambahkan, penanganan yang dilakukan untuk mencegah stunting langsung menyasar keluarga yang berisiko stunting. Langkah ini dinilai efektif untuk mencegah bayi lahir stunting. “Dampingi terus kampung berkualitas tersebut agar berisiko stunting tidak lagi melahirkan anak-anak yang stunting,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer