25.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaUang Masuk RI dari PMI Asal NTB Capai Rp300 Miliar Pertahun

Uang Masuk RI dari PMI Asal NTB Capai Rp300 Miliar Pertahun

Lombok Barat (Inside Lombok) – Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah, ingatkan pemerintah daerah untuk menjamin perlindungan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi pahlawan devisa. Di NTB sendiri, disebutnya, ada sekitar Rp300 miliar lebih pertukaran uang yang masuk dari para PMI pertahunnya.

Sampai tahun 2021 ini, ada sekitar 402 desa Migran Produktif (Migratif) yang telah dibangun di seluruh Indonesia, salah satunya desa Gelogor, kecamatan Kediri, Lobar. Pembentukan desa Migratif ini sendiri diakuinya dibentuk di daerah-daerah yang masyarakatnya sebagian besar sebagai pekerja migran Indonesia.

“Semua orang tahu, NTB ini termasuk provinsi yang menyumbangkan cukup besar penempatan PMI di luar negeri” ungkapnya, saat memberi sambutan di Gelogor, Jum’at (19/02/2021).

Dirinya pun memberi penegasan, supaya pemerintah tetap mengingat tanggungjawabnya untuk memberikan perlindungan kepada para PMI. Terutama yang bekerja di luar negeri, apalagi mereka jauh dari jangkauan layanan pemerintahan.

- Advertisement -

“Yang harus dilindungi tidak hanya PMI yang bekerja tapi juga keluarganya. Karena pemerintah juga pasti tahu bahwa PMI ini kontribusinya cukup besar untuk devisa daerah” bebernya.

Di mana di NTB sendiri, lanjut dia, setiap tahun ada sekitar Rp 300 miliar lebih uang yang masuk dari para pekerja migran tersebut.

“Artinya, perputaran uang di NTB ini ada kontribusi dari pekerja migran kita” tegasnya.

Sehingga ia pun mempertanyakan seberapa besar upaya perlindungan yang telah dan akan diberikan pemerintah terhadap mereka yang sudah menyumbangkan devisa bagi daerah.

“Pertanyaan itu yang harus saya jawab, harus pak Bupati Jawab, pak Gubernur jawab, harus dijawab oleh teman-teman di pemerintahan desa” ketusnya.

Karena perlindungan atas para PMI ini adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya pusat dan daerah, tetapi juga desa.

- Advertisement -

Berita Populer