Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perindustrian (Disprin) NTB mendorong upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah bagi para Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB. Hal dilakukan dalam upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan para IKM secara syariah, dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan syariah.
“Para pelaku IKM diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan mereka, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi syariah di NTB,” ujar Kepala Dinas Perindustrian (Disprin) NTB, Nuryanti, Jumat (8/3).
Literasi dan inklusi keuangan syariah ini penting bagi para IKM dengan harapan mereka mampu meningkatkan pengetahuan serta mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan secara lebih baik. Apalagi sektor keuangan syariah mampu bertahan di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu, bahkan menunjukkan performa positif.
“Peningkatan kami lakukan memberikan pelatihan kepada IKM ini, jadi Disprin mengandeng Bank NTB Syariah bersama NICe untuk menggelar pelatihan ini,” ucapnya. Pelatihan terkait literasi keuangan syariah kepada sejumlah IKM yang ada di NTB, bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang konsep dan praktik keuangan syariah kepada para pelaku IKM di NTB.
“Ini bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan pelaku IKM,” tuturnya. Pelatihan yang diikuti oleh sejumlah IKM dari berbagai sektor. IKM diberikan materi tentang prinsip-prinsip dasar keuangan syariah, produk-produk keuangan syariah yang tersedia, serta manfaat dan cara penggunaannya bagi para pelaku IKM.
“Mereka IKM ini cukup antusias juga mengikuti pelatihannya. Harapan kami pelatihan ini akan membantu mereka untuk mengembangkan usaha mereka dengan prinsip-prinsip keuangan syariah yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha mereka di pasar yang semakin kompetitif,” imbuhnya. (dpi)
