Lombok Barat (Inside Lombok) – Angka stunting di Lombok Barat (Lobar) berhasil ditekan sekitar 6 persen dalam kurun waktu satu tahun, yakni 2022-2023. Saat ini, angka stunting di Lobar ada di kisaran 12,38 persen.
Kabid Sosbud Bappeda Lobar, Mutmainnah menuturkan awalnya angka stunting di Lobar sekitar 18,67 pada 2022 lalu. Progres ini pun dikatakannya sudah mampu melampaui target RPJMD Lobar yang angkanya berkisar 17 persen untuk tahun ini.
“Alhamdulillah per Agustus 2023 itu kita angkanya 12,38 (persen), sudah melampaui harapan nasional yang 14 persen di tahun 2024,” papar Mutmainnah saat dikonfirmasi, Jumat (17/11/2023).
Guna terus menekan angka stunting ini, pendampingan yang dilakukan oleh Pemda Lobar terhadap keluarga berisiko stunting ini pun kian dimassifkan. “Bicara keluarga risiko stunting memang, di tahun 2022 itu masih angkanya 50.242 jiwa. Tetapi tahun 2023, hasil pendataan terakhir bulan Oktober, itu angkanya 30.167. Jadi, sudah berhasil ditekan,” terangnya.
Dijelaskan, yang masuk dalam kategori keluarga berisiko stunting ini di antaranya keluarga yang memiliki remaja, memiliki anak kecil balita, kemudian ada ibu hamil di dalamnya. “Itu berisiko stunting kalau tidak diberi atensi,” jelasnya.
Ditegaskan, keluarga berisiko stunting itu tidak hanya keluarga yang anggotanya mengalami stunting saja. “Mudah-mudahan sesuai dengan harapan Bupati, di tahun 2024 angkanya bisa 8 persen di tahun 2024,” pungkas Mutmainnah. (yud)
